Parenting

Pentingnya Edukasi Seks untuk Anak dan Cara Mengenalkannya Berdasar Usia

Edukasi Seks untuk Anak
Emkay Frizz Happy Sour

Menganggap tabu atau menyepelekan edukasi seks untuk anak adalah hal yang keliru. Sudah seharusnya orangtua mengenalkan tentang pendidikan seksual ini sejak dini. Namun, bisa saja orang tua belum paham benar pentingnya pendidikan seksual ini ataupun bisa juga karena belum mengetahui cara seperti apa yang tepat untuk mulai mengenalkan anak perihal edukasi seks.

Melansir Journal of The American Academy of Pediatrics, anak-anak ataupun remaja perlu untuk menerima pendidikan akurat mengenai seksualitas. Ini karena mereka harus tau bagaimana perilaku seksual yang sehat dan mencegah terjadinya pelecehan seksual. Jangan sampai menyepelekan pendidikan seksual malah membuat anak mendapat informasi yang keliru.

Baca Juga: 7 Manfaat Memberi Edukasi Seks untuk Remaja

Pentingnya Edukasi Seks Untuk Anak

Pentingnya Edukasi Seks Untuk Anak

Selain yang sudah disebutkan di atas, berikut ini adalah alasan lain pentingnya edukasi seks pada anak hingga remaja:

Memberi pengertian pada anak mengenai konsekuensi serta menghargai diri

Diskusi mengenai seks akan membuat anak sadar kalau ia harus melindungi serta menghargai tubuhnya. Sehingga, ia pun juga memahami bahwa seluruh perlakuan pada tubuhnya harus mendapat persetujuannya dan tidak bisa dipaksakan.

Ini pun juga akan membuat anak belajar untuk memilih, bersikap serta bertanggung jawab dengan perbuatannya. Ia bisa paham tentang konsekuensi ketika mulai aktif secara seksual, seperti terjadinya kehamilan ataupun penyakit menular seksual.

Membangun kepercayaan antara anak dan orangtua

Diskusi terkait seks secara terbuka yang dilakukan oleh orangtua dengan anak akan memberikan para orangtua kesempatan untuk memberi informasi yang tepat dan akurat. Anak pun tidak akan mencari sumber sembarangan yang belum tentu kebenarannya, seperti video porno.

Orangtua dapat lebih mengenal anak

Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, bahkan tentang hal-hal sensitif seperti perihal seks, akan membuat orangtua jadi lebih dekat dan lebih mengenal anak. Para ahli pun mengatakan bahwa anak yang punya hubungan baik dengan orangtuanya akan cenderung berpikir berkali-kali melakukan hubungan seksual ketika remaja.

Baca Juga: Wajib Tahu: 7 Tips Memilih Sekolah Anak yang Terbaik

Menangkal efek buruk dari media serta lingkungan

Edukasi seks untuk anak pun juga akan melindungi anak dari segala dampak negatif dari beragam konten yang ada di televisi ataupun internet. Pemahaman mengenai dunia pergaulan juga harus diberikan para orangtua, agar anak tidak mudah terjerumus pada pergaulan bebas ataupun melakukan tindak kriminal.

Cara Tepat Mengenalkan Edukasi Seks Untuk Anak Berdasarkan Usia

Cara Tepat Mengenalkan Edukasi Seks Untuk Anak Berdasarkan Usia

Melansir About Kids Health, rasa ingin tau anak pada seks merupakan tahapan belajar yang normal bagi mereka untuk mengenal tubuhnya sendiri. Dengan mengajarkan edukasi tentang seks akan membantu anak lebih mengenali kondisi, fungsi dan juga harga diri tubuhnya.

Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mengajarkan anak perihal seks, berdasarkan usia mereka:

1. Usia 0-24 bulan

Di usia ini, orangtua dapat menjelaskan nama-nama dari bagian tubuh anak, termasuk bagian-bagian sensitif seperti penis dan vagina. Hindari untuk menggunakan kata-kata lain ataupun julukan untuk alat kelamin anak, karena ini akan membuat mereka kebingungan.

Bila anak senang bertelanjang, maka mulai kenalkan mereka tentang batasan-batasan mengenai hal tersebut. Jelaskan juga mengenai kapan ia boleh dan tidak boleh bertelanjang.

2. Usia 2-5 tahun

Untuk anak usia 2 tahun ke atas, Anda bisa mengenalkan fungsi tubuh serta privasi pada mereka. Misalnya, Anda jelaskan mengenai nama bagian tubuh dengan benar beserta fungsinya, serta kenalkan organ reproduksi perempuan dan laki-laki.

Orangtua juga harus menjelaskan tentang privasi, seperti bagian-bagian tubuh mana yang sifatnya pribadi dan bukan untuk dilihat banyak orang, ajarkan anak untuk menggunakan pakaian yang sopan di rumah ataupun di luar rumah, ajarkan anak untuk menghormati privasi orang lain.

Ajarkan juga pada anak bahwa mereka berhak untuk mengatakan siapa yang boleh menyentuh tubuh mereka. Cara inipun akan mengajarkan anak bahwa mereka bisa menceritakan apapun dengan orangtuanya.

3. Usia 5-8 tahun

Di usia ini, anak sebaiknya sudah diajarkan mengenai masa pubertas. Berikan pemahaman pada anak kalau tubuh akan berubah seiring usia yang bertambah, serta jelaskan pula mengenai masa pubertas merupakan masa di mana akan terjadi perubahan fisik serta emosional, yang juga merupakan masa di mana mereka akan bertumbuh menjadi dewasa.

Kenali juga mereka pada sebutan-sebutan mengenai bagian sensitif yang dimiliki perempuan dan laki-laki, seperti vagina, vulva, labia, klitoris, ovarium, penis, testis, skrotum, anus dan lainnya. kenali dengan organ reproduksi internal dan bagian-bagian yang tidak boleh sembarangan orang untuk menyentuhnya. Jangan lupa untuk mengajarkan anak untuk dapat melakukan penolakan ketika ada orang yang menyentuh bagian-bagian pribadinya.

4. Usia 9-12 tahun

Mendekati masa pubertas, edukasi seks untuk anak memang terbilang sedikit lebih rumit. Di masa ini, Anda harus memberi pemahaman tentang hubungan seksual, bagaimana bayi bisa terbentuk dan lainnya. Orangtua juga dapat menjelaskan pada anak kalau hubungan seksual dilakukan bila sudah menikah dan hal tersebut adalah normal.

Berikan pemahaman tetang perubahan fisik, sosial dan emosional yang mungkin akan mereka alami ketika pubertas. Beri tau mereka kalau anak perempuan akan mengalami haid dan anak laki-laki akan mengalami ejakulasi atau mimpi basah.

Anda juga bisa menjelaskan tentang kehamilan, penyakit menular seksual, tentang rasa ketertarikan pada lawan jenis yang mungkin akan dialami anak, dan lainnya.

Itulah beberapa hal terkait edukasi seks untuk anak yang harus jadi perhatian para orangtua sejak anak masih usia dini. Jangan anggap pendidikan seksual ini sebagai suatu hal yang sepele lagi, ya!

Emkay Blast Lite

Related posts

Perbedaan Evoo dan VCO untuk MPASI, Lebih Sehat Mana?

Linda Arista

3 Tahapan Perkembangan Remaja yang Perlu Diketahui Para Orang Tua

Wajib Tahu: 7 Tips Memilih Sekolah Anak yang Terbaik

Ayu Lusiani

Leave a Comment