Lifestyle

Stop! Gaya Hidup Konsumtif dan Cara Menghindari

Gaya Hidup Konsumtif
Emkay Frizz Happy Sour

Gaya hidup konsumtif dalam bahasa sehari-hari juga sering disebut dengan istilah hedon yang berasal dari kata hedonisme. Kata hedonisme berarti ‘kesenangan’ sehingga istilah tersebut dimaknai sebagai gaya hidup yang selalu mengejar kesenangan. Maupun mengahmburkan uang hanya untuk kesenangan semata.

Berbelanja menjadi contoh untuk memenuhi tuntutan kesenangan tersebut hingga disebut juga sebagai gaya hidup yang konsumtif atau boros.

Perilaku konsumtif atau boros dalam konteks ini berupa kebiasaan menghabiskan uang. Barang atau kesenangan yang dibeli dengan mengeluarkan sejumlah uang tidak selalu bersifat penting. Tidak jarang barang tersebut hanya sebuah keinginan sesaat atau sekadar hasrat terlihat ‘mampu’ di mata orang lain. Nyatanya apapun yang dibeli tidak selalu bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Gaya hidup konsumtif dapat terlihat dari beberapa ciri. Selain ciri dari dalam diri yang ingin tampak kaya di depan orang lain, gaya hidup ini juga ditandai dengan selera berbelanja yang selalu menggebu-gebu. Orang yang konsumtif tidak pernah rela ketinggalan tren sehingga ia terus ingin memiliki apa yang terbaru. Bahkan ia tidak akan berpikir dua kali meskipun harus mengeluarkan uang yang banyak asal keinginan itu terpenuhi.

Baca Juga : Menjalani Gaya Hidup Minimalis Tanpa Ribet

Orang yang konsumtif juga cenderung selalu mengutamakan penilaian orang lain. Ia tidak pernah puas atas apa yang sudah dimilikinya dan selalu merasa kurang. Baginya, memiliki semua barang idaman akan membuatnya dikagumi banyak orang dan itulah yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya. Apabila tidak dikendalikan, gaya hidup yang demikian akan merusak masa depan dan mengganggu kestabilan finansial. Maka penting untuk mengetahui cara mengurangi gaya hidup konsumtif seperti berikut ini.

Stop Bergaya Hidup Konsumtif

1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Sebagai manusia biasa, wajar apabila muncul keinginan untuk memiliki barang tertentu. Itu merupakan perwujudan dari nafsu yang memang sangat umum terjadi. Namun keinginan itu menjadi tidak wajar apabila tidak ada pengendalian dari diri sendiri. Hal tersebut akan menjadi nafsu yang merugikan jika gagal membedakan apakah itu keinginan atau kebutuhan penting. Maka selalu pikirkan matang-matang kalau muncul keinginan untuk memiliki sesuatu. Apabila itu hanya keinginan dan ternyata bukan kebutuhan, maka urungkan niat untuk membelinya.

2. Sadari Risiko di Masa Depan

Orang yang memiliki gaya hidup konsumtif umumnya memiliki pemikiran yang pendek. Ia hanya mementingkan keinginan di saat itu juga tanpa peduli apa yang akan terjadi selanjutnya. Padahal kehidupan seseorang selalu dipenuhi dengan berbagai kemungkinan di masa depan. Seperti risiko kesulitan keuangan karena bangkrut, sakit parah atau kecelakaan. Dengan mampu menyadari risiko tersebut, seseorang harusnya lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya di masa sekarang. Sebab ia harus memastikan persediaan dananya cukup untuk masa depan dan cukup untuk kemungkinan terburuk.

3. Pikirkan Manfaat untuk Orang Lain

Karena terlalu mengikuti gaya hidup hedon, seseorang seringkali menjadi kurang pandai dalam memedulikan orang lain. Misalnya terlalu sering membeli barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan hingga barang tersebut akhirnya tidak terpakai. Padahal di luar sana, ada banyak orang yang membutuhkan barang tersebut namun tidak sanggup membelinya. Mengingat hal yang demikian seharusnya bisa membantu seseorang terlepas dari hedonisme dan lebih bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Baca Juga : Contoh Perubahan Gaya Hidup Dari Masa Ke Masa

4. Abaikan Tuntutan Orang Lain

Alasan paling besar mengapa orang suka menghabiskan uang adalah karena faktor lingkungan. Biasanya lingkungannya menuntut seseorang untuk selalu memiliki apa yang terbaru dan sedang tren. Jika tidak begitu, maka ia akan ditinggalkan dan diabaikan. Jadi apabila ingin terbebas dari bahaya gaya hidup konsumtif, mulailah dengan mengabaikan komentar orang lain. Sadari bahwa tidak semua tuntutan orang lain harus dipenuhi hingga akhirnya mengorbankan diri sendiri.

5. Mulailah Menabung dan Berinvestasi

Daripada membelanjakan uang untuk apapun yang tidak terlalu penting, akan lebih baik dan bermanfaat jika menabung. Dengan menabung, sama artinya mempersiapkan dana untuk masa mendatang dan keperluan mendadak lainnya. Pilihan cerdas lainnya adalah berinvestasi. Investasi akan mendatangkan untung di masa mendatang dengan sama-sama mengeluarkan uang. Lakukan keduanya dengan bijak dan penuh pertimbangan yang matang.

Membiasakan gaya hidup konsumtif bukan suatu hal yang patut untuk dipertahankan terus menerus. Bahayanya jelas mengancam berbagai aspek kehidupan di masa kini maupun masa mendatang. Sebelum terlambat, kenali cirinya dan lakukan langkah pencegahan.

Emkay Blast Lite

Related posts

Tanda Kamu Perlu Skrining Kesehatan Mental, Jangan Ragu dan Malu!

admin

Tips Memilih Outfit Jalan-Jalan Anti Ribet, Tapi Tetap Stylish

Marsyaviani Darestuti

5 Sumber Makanan yang Mengandung Karbohidrat Untuk Kamu yang Menjalani Diet

Marsyaviani Darestuti